Kisah ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang kehidupannya sangat sulit.sang ayah yang berkerja sebagai buruh hidupnya didampingi oleh istrinya yang setiap hari mememtik sayur di atas gunung bersama dengan putri tertuanya.rumah mereka dijaga oleh putra yang mengidap asam akut dan putri bungsunya yang masih sangat kecil.keadaan ekonomi mereka yang sangat terbatas membuat sang adik harus menahan lapar setiap harinya.tidak jarang mereka menunggu sampai sang adik menangis kelaparan.
Suatu hari sang adik berkata kepada kakaknya,"ko,aku lapar.bisa nggak koko goreng telur supaya aku bisa makan?"
ketika perempuan kecil ini berulang tahun,ibunya menggorengkan sebutir telur untuknya,wangi dari telur goreng ini terus diingatnya semenjak itu mereka tidak pernah lagi makan telur goreng sampai hari ini.setiap kali ayam mereka bertelur,sang ibu selalu mengumpulkan telur-telurnya untuk ditukarkan dengan barang-barang kebutuhan hidup mereka.sebutir telur ayam bisa mereka tukarkan dengan 1 kotak korek api,1 bungkus jarum jahit,500gram garam.tidak hanya itu,1 kilogram telur telur bisa mereka tukar dengan sebuah kupon sembako yang 1 kuponnya bisa ditukarkan dengan sembako sebanyak 500 gram.sang ibu sudah berhasilkan mengumpulkan 5 kupon.jika mereka berhasil mengumpulkan 10 buah kupon,mereka memiliki kesempatan membawa putranya berobat dirumah sakit.
sang kakak yang melihat adiknya kelaparan segera mencari telur di seluruh pelosok rumah mereka.tapi apa daya,ia tidak dapat menemukannya.akhirnya ia pun membujuk adiknya,"sini dik,koko gendong ya supaya kamu bisa tidur.kamu gak akan lapar lagi setelah tidur."
ketika sang kakak menemai adik kecilnya tidur,adik lainnya pulang sambil menangis dan memanggil kakaknya histeris,"ko cepat panggil papa pulang!mama terjatuh saat memetik sayur dan hampir meninggal."
Saat kakak mendengar hal itu.ketiga orang kakak beradik tersebut menangis dengan sedihnya.para tetangga yang mengetahui hal ini segera mencari ayah mereka di tempat kerjanya.ironisnya,ketika sang ayah menemukan istrinya,ia sudah meninggal.sang ayah dengan perasaan sedih yang amat mendalam memutuskan untuk menguburkan istrinya pada hari itu juga.keadaan keuangan mereka yang sangat terbatas memaksa sang ayah untuk mengubur istrinya yang dipakaikan baju pengantinnya di dalam lemari baju mereka yang sudah rusak.
tampa pesta perayaan apapun,ibu yang mereka cintai dikubur begitu saja dengan cara yang sangat sederhana.pada hari yang kedua,sang ayah teringat kupon sembako yang selama ini disimpan oleh istrinya.putrinya yang paling besar teringatkan akan hal ini dan memberi tahu ayahnya,"pa,aku ingat mama menyimpan kupon sembako itu dalam salah satu kantung "baju pengantinnya.
sang ayah yang teringat akan baju pengantin yang dipakai saat mengubur istrinya merasa ia melihat sesuatu berbentuk kertas di salah satu kantung baju tersebut.tetapi ia tidak mengambilnya karena ia sudah terlalu sedih pada saat itu.
sang ayah akhirnya memutuskan untuk membuka kuburan istrinya dan mencari kupon-kupon tersebut.ia meminta bantuan dari tentangga-tetangganya untuk membuka kuburan istrinya ini.mereka bergotong royong membawa pancul untuk membuka tanah tersebut.ketika mereka melakukan hal ini,salah satu dari mereka berhenti mendadak berhenti bergerak.orang-orang yang keheranan berhenti dan melihat sebuah pemandangan yang aneh.mereka menemukan sekuntum bunga yang mekar diatas peti tempat sang ibu dikuburkan.bunga ini cukup aneh bagi mereka karena mereka belum pernah melihat bunga yang berwarna unggu kehitam-hitaman ini.
akhirnya sang ayah mendekat untuk melihat hal tersebut.meniup tanah yang menutupi bunga tersebut dan mendapati bahwa bunga yang mereka lihat itu ternyata adalah jari tangan!ketika mereka membukanya lebih dalam,mereka melihat tangan tersebut menggengam kupon sembako yang mereka cari.darah yang mengalir di tangan tersebut menyebabkan kupon yang tadinya berwarna cerah menjadi merah gelap....