Seorang pengemis cacat yang buntung sebelah tangannya,masuk ke halaman rumah hendak meminta sedekah.wanita yang empunya rumah berkata,"Tolong pindahkan tumpukan batu bata ini ke halaman belakang". Pengemis itu menggerutu berkata,äku hanya memiliki sebelah tangan,engkau masih tega-teganya menyuruh aku memindahkan batu bata?ini namanya penghinaan!,mentang-mentang kaya,jangan sombong deh!"
Wanita itu kemudian sengaja memindahkan sebuah batu bata dengan menggunakan sebelah tangan saja,lalu berkata,"lihat!siapa bilang perlu dua belah tangan untuk memindahkannya?"
sang pengemis pun menghabiskan 2 jam untuk memindahkan seluruh tumpukan batu bata tersebut.wanita itu kemudian memberikan handuk dan uang 100 dollar.sang pengemis menerima uang tersebut sambil mengalirkan air mata.
10 tahun kemudian,seorang pria bersetelan jas rapi memasuki halaman rumah yang sama.dengan sebelah tangannya ,ia menyalami wanita tua,sang pemilik rumah tersebut.pria itu berkata,"nyonya kalau bukan karena anda,saya masih seorang pengemis yang meminta minta dijalanan.namun sekarang saya telah menjadi direktur perusahaab."sang wanita tua itu tidak mengenalinya lagi,namun ia berkata,äkh itu hasil jerih payahmu sendiri."direktur berlengan buntung itu mengundang sang wanita tua dan seisi keluarga untuk bersama-sama dengan pergi ke kota.ia hendak menghidupi mereka dengan kehidupan mewah.namun sang wanita menolaknya sambil berkata,"tidak pantas kami sekeluarga memeproleh perlakukan yang istimewa seperti itu,kami semua memiliki sepasang tangan."
Kisah ini hendak mengatakan bahwa"pemberian kita bersifat sementara"/apabila kita justru memberi kail dan mengajarkan seseorang memancing dari pada langsung memberinya ikan,orang tersebut akan lebih lebih menyelami "makna"pemberian tersebut serta belajar menghargainya dikemudian hari.pengemis ini memperoleh pelajaran berharga dalam hidupnya,itulah sebabnya ia dapat belajar membagikan berkat yang ia peroleh dari orang lain....