Seks itu selalu identik dengan si cowok minta jatah dan si cewek ngeladenin dengan taat. Cewek seperti nggak punya pilihan atau selera dalam melakukan hubungan seks. Masa iya sih?
Kali ini Iformasigalerry mempersembahkan beberapa pengakuan seks oleh para perempuan Indonesia yang benar-benar akan mengubah pandangan tersebut.
Habis baca pengakuan semi-gila di bawah ini dijamin kamu tidak akan lagi nuduh perempuan sebagi pelaku seks yang pasif. Beberapa dari omongan mereka ini mungkin tidak patut ditiru tapi cukuplah patut diketahui.
Gue tidak perlu penonton dan dilihat orang lain karena gue bukan eksebisionis. Tapi gue suka adrenalin ketika gue berhubungan intim di tempat umum (bukan depan umum) dan curi-curi biar nggak ketahuan. Sejauh ini sih pernah bercinta di dalam mobil di pinggir jalan tol sampai pernah tertangkap polisi, bercinta di bangsal rumah sakit yang saya harus berbagi satu kamar dengan tiga pasien lain, di toilet tempat dugem, di kursi belakang taksi (aduh ngasih tip ke supirnya harus gede banget), dan yang paling gue suka adalah: di pantai!
2. Saya suka menggunakan sex toys pada saat bercinta.
Saya selalu minta pasangan saya membawa sex toys pilihan dia. Dan saya sangat terbuka dengan opsi jenis sex toys apapun yang dia miliki jadi saya nggak keberatan mencoba produk baru. Favorit saya sejauh ini adalah ketika salah satu pasangan saya membawa untaian mutiara untuk dimasukkan ke...ehem...bagian belakang. Sakit dikit, tapi kepuasannya..maksimum! Hehehe.
3. Pria perawan adalah tipeku.
Nggak tau deh kapan aku akan menikah tapi yang jelas aku tuh suka banget sama pria amatiran. Mereka sedikit takut, kagok, dan pemalu...a major turn on buatku! Semakin kagok dan malu mereka, semakin terangsang aku jadinya. Lho, mbak nyari di mana pria perawan itu? Ah, banyak. Hanya saja pendekatannya harus sabar karena pria-pria ini juga kadang sok jual mahal tapi sebenarnya mau. Favoritku waktu itu adalah personal trainerku. Setiap kali mau buka satu lembar pakaian, dia bilang "Tapi kan kita belum nikah, saya takut". Cute banget ya? Pertahanan dia sih akhirnya jebol juga. Hahaha.
4. Gue jauh lebih bernafsu ketika lagi "dapet".
Biasanya kan cewek malah ga mood bercinta pas dapet, tapi gue beda. Aduh, sebenernya nggak semua cowok mau diajak bercinta pas gue lagi dapet. Cuman kalau pas gue lagi dapet tamu bulanan, nggak nahaaan. Bahkan masturbasi aja nggak ngebantu lho dan sex toys nggak bisa ngasih kepuasan yang sama. Ada sih beberapa cowok yang nggak keberatan dengan hal tersebut. Yang paling lucu, ada cowok yang pas itu mau banget bercinta sama gue walaupun gue lagi dapet tamu bulanan. Pas tempat tidurnya udah kayak tempat penjagalan hewan, dia panik lihat darah dan menangis. Gue harus menenangkannya. Eh, sekarang jadi suami gue. Hihihi.
5. Melihat pria bermasturbasi adalah foreplay terbaik buat gue.
Gue paling suka banget pas ngeliat pasangan gue masturbasi, entah kenapa. Ada sesuatu yang jujur dan erotis dengan pemandangan tersebut. Apalagi kalau pas si dia nggak tau gue lagi ngeliatin. Mulai dari conditioner, lotion, sabun cair, sampai baby oil pernah dia cobain. Begitu urusan dia dan tangannya udah selesai, giliran gue yang ngerjain dia.
6. Saya sengaja traveling hanya untuk mencari pria lokal.
Ada masa di mana saya eksploratif banget. Kebetulan kerjaan saya memang mengharuskan saya traveling dan tidak hanya di dalam lingkup Indonesia tapi juga sekitar Asia lah. Tapi justru dengan hal ini saya jadi sangat menghargai kebudayaan mereka dan saya lebih mengenal hal yang umum dan tidak umum yang tidak pernah saya temui. Saya menyukai perbedaan fisik saya dan pasangan saya. Dan dari situlah saya jatuh cinta pada pasangan saya yang orang Rusia. Saya ingat betul kami membahas konsensus adegan tempat tidur dari sudut pandang budaya masing-masing. Menarik! Saya baru tahu kalau oral seks itu bukan hal yang umum dilakukan oleh cewek Rusia.
7. Ada tantangan tersendiri ketika melakukan online seks buat saya.
Awalnya gara-gara saya dapet beasiswa ke untuk kuliah di Amerika dan di sana saya pacaran dengan cowok keturunan Taiwan yang sudah menjadi warga negara Amerika. Kami sudah menikah di Amerika tapi saya tetap harus pulang ke Indonesia karena syarat beasiswa yang saya terima mengharuskan saya kembali ke Indonesia selama 2 tahun sebelum saya bisa berkumpul kembali dengan suami. Selama 2 tahun kami terpaksa menjadi suami istri di dunia maya, terutama lewat Skype. Nah dari situ saya baru tahu kalau online seks is not bad at all! Emang sih nggak seenak seks dengan fisik asli, tapi ternyata saya berbakat membuat video online erotis yang bisa bikin suami klepek-klepek.
8. Gue penggemar berat yaoi.
Orang Indonesia mungkin ga tau banyak soal yaoi. Yaoi itu juga dikenal sebagai Boys Love, yaitu sejenis anime tapi para pelakunya cowok sama cowok. Memang ceritanya mereka adalah gay. Uniknya, penggemar yaoi itu cewek, lho! Dan penulis yaoi terbaik, umumnya adalah cewek. Jepang tentu saja menjadi tempat produksi yaoi paling besar tapi penikmat yaoi adalah cewek di belahan dunia manapun dan cewek-cewek ini sama sekali bukan lesbian. Pasangan gue tau kok soal ini dan dia nggak keberatan aku nyimpen video-video yaoi. Coba lo cek di Youtube deh, banyak klip pendek yaoi yang bisa lo simak.
9. Ketika orgasme saya berisik banget dan berteriak dalam bahasa asing.
Saya menguasai lima bahasa: Indonesia, Inggris, Jawa halus, Jerman, dan Mandarin. Itu masih belum terhitung dengan bahasa yang saya bisa sedikit-sedikit, seperti Perancis dan Italia. Saya sangat suka pria yang memang beraksen asing ketika berbahasa Inggris. Tapi yang unik, ketika mau mencapai orgasme, saya berisik banget. Hehehe. Saya bisa berteriak-teriak nggak karuan dan selalu dalam bahasa yang bukan bahasa Indonesia kadang sampai membuat si dia mau ketawa dan hampir kehilangan momen. Pasangan saya paling suka kalau saya sudah berceloteh dalam bahasa Italia. Seksi katanya. Hihi.
Mana yang paling heboh menurutmu?