Saturday, April 2, 2016

Ini baru namanya istri...banyak pria yang menagis ketika membacanya

Ia mulai dari tidak ada apa-apanya bekerja sebagai kuli bangunan hingga akhirnya berhasil menjadi kepala bagian.kemudian ia membentuk tim pekerjanya sendiri yang akhirnya berkembang menjadi perusahaan kontruksi.
sang istri yang mendampingi pria ini sejak kuli bangunan,semakin hari tampak semakin tua.tubuh yang dulunya lansing,sekarang menjadi kasar berotot.kulit pun tidak sehalus dulu.dibanding dengan beribu-ribu wanita cantik di luar sana,ia selalu tampak sederhana dan pendiam.kehadirannya senantiasa mengingatkannya akan masa lalu yang sukar.



sang suami bepikir,inilah saatnya pernikahan ini berakhir.ia menabungkan uangnya sebesar 1 miliar ke dalam bank istrinya,membeli juga baginya sebuah rumah di daerah kota.ia merasa,ia bukanlah suaminya yang tak berperasaan.sekiranya ia tidak mempersiapkan bekal bagi hari tua istrinya,hatinya pun tidak tenang....
akhirnya,ia pun mengajukan gugat cerai kepada istrinya. sang istri duduk berhadapan dengannya.tampa berbicara sepatah katapun ia mendengar alasan suami mengajukan gugat cerai.tatapannya terlihat tetap teduh dan tenang.ketika hari sang istri pergi dari rumah pun tiba,suaminya membantunya memindahkan barang-barang menuju rumah barunya yang dibelikan oleh suaminya.demikian pernikahan yang telah dibangun selama 20 tahun lebih pun berakhir begitu saja.
sepanjang pagi itu,hati sang suami pun sungguh tidak tenang.menjelang siang,ia pun terburu-buru kembali ke rumah tersebut.namun ia mendapati rumah tersebut dalam keadaan kosong ,sang istri telah pergi di atas meja tergeletak kunci rumah,buku tabungan berisi 1 miliar dan sepucuk surat yang ditulis oleh istrinya.


saya pamit,pulang ke rumah orang tua saya.semua selimut telah dicuci bersih,dijemur dibawah matahari,kusimpan di dalam kamar belakang,lemari sebelah kiri.jangan lupa memakainya ketika cuaca mulai dingin.sepatu kulitmu sudah kurawat semua,nanti bila pada akhirnya mulai ada yang rusak,bawa ke toko sepatu sudut jalan untuk diperbaiki.
kemejamu kugantung pada lemari baju sebelah atas,kaos kaki,ikat pinggang kutaruh di dalam laci kecil di sebelah bawah.
setelah aku pergi,jangan lupa minum obatmu dengan teratur.lambungmu sering bermasalah.
aku telah menitip teman membelikan obat yang cukup banyak untuk persediaan selama setengah tahun.
oh ya,kamu sering sekali keluar rumah tampa membawa kunci,jadi aku mencetak 1 set kunci setra menitipkannya pada security di lantai bawah.
semisalnya kamu lupa lagi membawa kunci,ambil saja padanya.
ingat menutup pintu dan jendela sebelum pagi-pagi berangkat kerja,kalau tidak,air hujan dapat masuk merusak lantai rumah.
aku juga membuatkan pansit.kutaruh di dapur.sepulang kantor,
kamu dapat memasaknya sendiri...

Tulisannya jelek,sukar dibaca.Namun setiap hurufnya bagaikan selongsor peluru berisikan cinta tulus,yang ditembakkan menghujam jauh ke dalam lubuk hatinya.
ia memandang setiap pansit yang terbungkus rapi.ia teringat 20 tahun yang lalu ketika ia masih menjadi kuli bangunan,teringat suara istri memotong sayur,menyiapkan pansit di dapur,teringat betapa suara itu bagaikan melodi yang indah dan betapa bahagianya saat itu,ia pun tiba-tiba teringat janji yang diucapkan saat it: "saya harus memberi kebahagiaan bagi istri saya..."

detik itu juga ia berlari secepat kilat segara menyalakan mobilnya.setengah jam kemudian.dengan bersimbah keringat,akhirnya ia menemukan istrinya di dalam kereta.
Dengan nada marah ia berkata, "kamu mau kemana?sepagian aku letih dikantor,pulang kerumah sesuap nasi pun tak dapat kutelan. begitu caramu menjadi istri?keterlaluan!cepat ikut aku pulang!"
mata sang istri berkaca-kaca,dengan taat pun ia berdiri mengikuti sang suami dari belakang.mereka pun pulang.perlahan air mata sang istri pun menjadi senyum bahagia....


ia tidak mengetahui bahwa sang suami yang berjalan di depannya telah menagis sedemikian rupa.dalam perjalanan sang suami berlari dari rumah ke stasiun kereta,ia begitu takut...ia takut tidak berhasil menemukan istrinya,ia sangat takut kehilangan dia.
ia menyesali dirinya mengapa dirinya begitu bodoh hendak mengusir wanita yang begitu ia cintai. kehidupan pernikahan selama 20 tahun ini ternyata telah mengikat erat-erat mereka berdua menjadi satu.kekayaan yang sebenarnya bukanlah terletak pada angka di dalam buku tabungan.melainkan terletak pada senyuman bahagia pada wajah anda.



About us

About Author

Naveed Iqbal

Naveed is freelance web designer. He loves to play with javaScript and other programming codes.