Di tengah hiruk-pikuk dunia yang semakin ramai ini, kamu mungkin akan semakin mencari tempat di mana kamu bisa menikmati kesunyian dan kesendirian tanpa adanya gangguan dari orang-orang sekitar. Dan sebenarnya ada alasan ilmiah di balik kesunyian lho.
Ternyata kesunyian dan memilih diam memiliki bermanfaat baik untuk otakmu lebih dari apa yang selama ini kamu pikir.
Sel-sel otak akan regenerasi lebih baik ketika sedang berada dalam kesunyian dan tak mendengarkan banyak suara dalam kapasitas besar.
Sebuah studi yang dilakukan pada sekumpulan tikus percobaan di tahun 2013 pada jurnal Brain, Structure and Function menggunakan beberapa tipe suara dan kesunyian yang berbeda untuk mengetahui efek apa sajakah yang mempengaruhi tikus-tikus tersebut. Dan hasilnya, tikus-tikus yang "diberikan" momen kesunyian selama dua jam per hari bisa menghasilkan sel-sel baru di dalam hippocampus. Hippocampus adalah area dalam otakmu yang berhubungan dengan ingatan, emosi dan kemampuan belajar seseorang.
Pertumbuhan sel baru ini tak selalu berhubungan dengan manfaat kesehatan. Bagaimanapun, kesunyian ini benar-benar bisa menumbuhkan sel baru untuk otakmu.
Otak kita sebenarnya akan lebih aktif untuk mengumpulkan informasi ketika keadaan sekitar dalam keadaan sunyi dan tak terdapat banyak suara.
Sebuah studi di tahun 2001 menyimpulkan bahwa "default mode" dari fungsi otak berfungsi maksimal dan mampu untuk mengumpulkan informasi ketika keadaan sekitar dalam keadaan tenang dan tak terganggu dengan huru-hara apapun.
Kemudian riset lanjutan di tahun 2013, Frontiers in Human Neuroscience yang ditulis Joseph Moran menyimpulkan bahwa default mode otak kita sebenarnya tergantung pada karakteristik dan kepribadian kita. Jadi tak setiap orang bisa fokus pada kesunyian. Namun rata-rata orang baru bisa fokus jika keadaan sekitar tenang dan tak terlalu banyak gangguan. Ketika kamu bekerja dengan kesunyian dan atau lingkungan sekitar tak terlalu banyak mengganggu, otakmu akan memiliki banyak kebebasan untuk menemukan berbagai tempat di dalam dirimu.
Seperti yang Herman Melville pernah tulis, “All profound things and emotions of things are preceded and attended by silence.”
Kesunyian akan membantumu untuk mengurangi stres dan tekanan yang kamu rasakan.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa suara-suara dalam frekuensi tinggi dapat mempengaruhi hormon stres dalam diri. Gelombang suara yang tinggi bahkan bisa merusak gendang telinga kita. Jika kamu sering berada di tempat yang ramai atau dikelilingi oleh suara berfrekuensi tinggi, kamu lebih berpotensi untuk menghasilkan hormon stres lebih banyak dari orang normal.
Namun tidak dengan apa yang kesunyian lakukan untuk otakmu. Ketika suara-suara tinggi bersifat mengganggu dan bisa menyebabkan stres, kesunyian ternyata lebih efektif untuk meregangkan otot daripada mendengarkan musik relaksasi sekalipun.
Dengan diam, kita akan lebih mampu untuk meningkatkan performa kerja.
Sudah menjadi hal yang umum bahwa terlalu banyak polusi suara dapat mempengaruhi kinerja kita. Bahkan bisa menurunkan motivasi dan meningkatkan kesalahan dalam pekerjaan yang kita lakukan. Fungsi kognitif yang jelas akan terganggu adalah, kemampuan membaca, mengingat dan pemecahan masalah.
Dalam kesunyian, otak akan lebih mampu untuk menurunkan sensor pertahanan mereka dan mengembalikan beberapa sel otak yang rusak selama kita bekerja dalam suara-suara dengan frekuensi tinggi.
Jadi, kesimpulannya, di dalam kesunyian kamu sebenarnya bisa menemukan potensi yang bisa kamu manfaatkan. Mungkin ada beberapa orang yang hanya bisa fokus ketika mendengarkan musik, namun tetap saja ketika tidak diganggu siapa atau apapun kamu akan selalu bisa fokus, benar bukan?