Tuesday, April 5, 2016

Hal-hal Paling Menakutkan yang Harus Aku Hadapi di Masa Depan



Setiap orang, entah sedikit atau banyak pasti memiliki kerisauan dengan masa depannya karena masa depan merupakan sebuah gambaran yang belum pasti. Manusia hanya bisa merencanakan dan berusaha agar memiliki masa depan secemerlang mungkin, tetapi hanya Tuhan yang bisa menentukan.
Dunia bukanlah surga. Dunia selalu memiliki kelemahan dan kekurangannya dan karena itulah setiap insan pasti memiliki ketakutan atau kecemasan akan masa depannya. Yang terpenting adalah bagaimana menyikap ketakutan itu dengan bijaksana dan bukan menghindarinya.
Tergantung usia seseorang, dulu semasa masih kecil ketakutan saya adalah di mana nanti saya akan sekolah atau kuliah, apakah orang tua saya nanti mampu membiayainya? Apakah nanti setelah lulus kuliah saya mampu mendapatkan pekerjaan yang layak? Apakah nanti saya akan mendapatkan pasangan hidup yang sesuai dengan kriteria saya? dan masih panjang lagi daftarnya.
Begitu juga saat ini ketakutan-ketakutan akan masa depan tetap saja ada. Sebagai seseorang yang sudah berkeluarga maka ketakutan-ketakutan saya adalah:


Ketakutan menjadi tua



Sebenarnya bukan menjadi tua yang menakutkan karena itu sebuah proses hidup yang tidak bisa ditolak oleh seorang pun tetapi konsekuensi tua itulah yang cukup menakutkan. Orang yang sudah tua selain kemampuan fisiknya sudah jauh berkurang dibandingkan tatkala masih muda.

Juga daya tahan tubuhnya sudah menurun banyak. Mudah sekali mengalami berbagai macam gangguan kesehatan yang berpotensi menurunkan kualitas hidup.
Contohnya, ibu saya bisa dikatakan tiada hari tanpa pil. Satu penyakitnya sembuh, penyakit lainnya kambuh. Begitu seterusnya setiap hari. Mengunjungi dokter, RS, dukun pijat, dan warung jamu sudah jadi kegiatan rutin.

Dianggap sebagai beban ketika tua nanti




Orang yang sudah tua biasanya hanya dianggap beban bagi yang masih muda, terutama anak-anaknya. Itulah yang menyebabkan berkurangnya respek anak-anak terhadap orang tuanya dengan semakin bertambah usia. Orang-orang yang sudah tua juga cenderung mengalami penurunan kualitas mental sehingga menjadi orang yang lebih cerewet atau CAPER (cari perhatian).
Banyak orang tua yang memasuki usia pensiun mengalami post power syndrome. Kemana-mana masih berpakaian dinas padahal sudah pensiun. Orang-orang yang dulu memperlakukan kita dengan istimewa saat masih memegang jabatan tiba-tiba jadi berubah memperlakukan kita biasa-biasa saja.

Kesulitan finansial



Memasuki pensiun maka penghasilan akan menurun tajam. Otomatis harus melakukan penyesuaian standar hidup. Pasti akan menimbulkan sejumlah ketidaknyamanan. Padahal semakin hari harga barang-barang kebutuhan hidup semakin melonjak. Takut tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup bahkan yang paling dasar sekalipun.

Mempertahankan bahtera rumah tangga


Ternyata menjalankan rumah tangga bukanlah perkara mudah. Dulu saya berpikir kalau rumah tangga autopilot itu ada, tapi ternyata tidak. Artinya, kalau saya sudah menemukan orang yang cocok dan istri saya juga merasa cocok dengan saya, maka setelah itu semuanya akan berjalan dengan lancar. Akan tetapi kenyataannya tidak demikian.

Rumah tangga adalah sebuah kerja keras setiap detiknya. Rumah tangga bukanlah bangunan beton, tapi lebih mirip istana pasir. Setiap saat ombak bisa saja menerjang dan memporakporandakan segalanya. Dari sebuah buku juga, saya mengetahui jika satu dari 3 pernikahan berakhir dengan perceraian.
Contoh para selebriti yang berita perceraiannya hampir setiap hari selalu menghiasi layar kaca, padahal apa yang kurang dengan mereka? Mereka telah memiliki segalanya. Wajah cantik/ganteng, uang segudang, rumah indah dan mobil mewah, serta popularitas yang sudah tidak diragukan lagi.

Tak satupun mimpiku menjadi sebuah kenyataan


Ketakutan terbesar adalah tatkala menjelang akhir hayat ternyata mendapati suatu kenyataan bahwa tak satupun mimpi semasa masih hidup menjadi kenyataan. Tatkala semua impian kandas. Ketika mendapati bahwa mimpi indah di awal hidup berubah menjadi mimpi buruk di akhir hidup.





About us

About Author

Naveed Iqbal

Naveed is freelance web designer. He loves to play with javaScript and other programming codes.